Setelah melakukan Praktikum sebelumnya yaitu praktikum 3 pembuatan beton berdasarkan dengan perhitungan yang kami lakukan, pada Jumat, 28 September 2016 kami melakukan praktikum keempat.
Beton yang kami uji ada 2 buah dengan kriteria yang hampir sama
Beton 1
Kami akan menguji kekuatan beton yang kami buat pada usia 7 hari.
Beton dicapping agar beban yang diterima merata di seluruh permukaan |
Sebelum melakukan pengujian, beton kami di capping dulu pagi-paginya. Beton kami diuji dengan alat bernama UTM, yaitu Universal Testing Machine.
Beton diletakkan di UTM untuk diberi tekanan dari atas |
Pembacaan hasil penerimaan beban maks sebelum hancur pada mesin UTM |
Bentuk beton akhir setelah diuji (hancur) (kiri ke kanan: Stefanus, Ronaldo, Yustin, Gerry, Saya, Adicawida) |
Beton yang kami uji ada 2 buah dengan kriteria yang hampir sama
Beton 1
Massa : 11,90 kg
Luas penampang : 176,714 cm2
Beban maks : 14000 kg
Kuat tekan = 79,22 kg/cm2
Beton 2
Massa : 11,96 kg
Luas penampang : 176,714
Kuat tekan = 82,05 kg/cm2
Kekuatan beton K-200 berusia 7 Hari yang seharusnya didapatkan dari perhitungan mencapai 130Kg/cm^2. Kedua beton yang kami buat tersebut setelah diuji ternyata tidak mencapai target kuat tekan yang telah diprediksikan. Menurut analisa kami, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kuat tekan, yaitu :
- Penggetaran yang tidak sempurna saat adonan dimasukkan ke cetakan
- Curing yang tidak sempurna (kami praktikum di hari Jumat, sehingga baru mulai curing saat hari Senin)