Spec ASTM c136-84a – Standard Method for Sieve Analysis of Fine and
Coarse Aggregates.
ACI 318 dan PBI 1989 – Building Code Requirements for Structural Concrete
and Commentary.
SNI 03-1968-1990 – Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus dan
Kasar.
ASTM c136-1992 – Test
Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregates.
ASTM c33-90 – Standard
Spesification for Concrete Aggregates.
ASTM c131-1989 – Standard
Test Method for Resistance to Degradation of small size coarse aggregate by Abrasion
and Impact in the Los Angeles machine
(AASHTO no. T96).
SNI 03-2417-2008
revisi SNI 2417-1991 – Metode Pengujian
Kehalusan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles.
ENV 206:1997 – Concrete
- Performance, Production, Placing and Compliance Criteria
ASTM c88-1990 – Test
Method for Soundness of Aggregates by Use of Sodium Sulfate or Magnesium Sulfate.
ASTM c227-1990 – Test
Method for Potential Alkali Reactivity of Cement-Agregate Combinations (Mortar-Bar
Method).
SNI 03-3407-2008 – Metode Pengujian Sifat Kekekalan Bentuk Batu
terhadap Larutan Natrium.
AS 2758.1 – Agregates
and Rock for Engineering Purposes. Part 1: concrete aggregates.
ASTM c289-1987 – Test
Method for Potential Alkali Silica Reactivity of Aggregates (Chemical Method).
ASTM c40-92 – Test
Method for Organic Impurities in Fine Aggregates for Concrete.
SNI 03-2816-1992 – Metode Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir untuk
Campuran Mortar atau Beton
ASTM c117-90 – Test
Method for Material Finer than 75-mm (No. 200) Sieve in Mineral Aggregates by Washing.
SNI 03-4142-1996 – Metode Pengujian Jumlah Bahan dalam Agregate yang
Lolos Saringan Nomor 200 (0,0075 mm).
AS 1141-section-31 – Method for Sampling and Testing Aggregates.
SNI 03-3416-1994 – Metode Pengujian Partikel Ringan dalam Agregat.
ASTM c123-1990 – Test
Method for Lightweight Particles in Aggregate.
BS 3148:1980 – Method
of Test for Water for Making Concrete (including notes on the suitability of
the water).
Ppm = Pulse position
modulation
GGBS = Ground
Granulated Blast-furnace Slag
ACI = American Concrete
Institute
PBI = Peraturan Beton
Indonesia
AASHTO = American
Association of State Highway and Transportation Official
ASTM = American Society
of the International Association for Testing and Materials
BSI = British Standards Institution
AS = Australian Standard
Materi pada presentasi bab tersebut adalah mengenai AGREGAT.
AGREGAT terbagi menjadi 2 Jenis =
1. Agregat Halus (pasir < 4,75mm)
2. Agregat Kasar (kerikil/batuan pecah > 4,75mm) (ASTM).
BERDASARKAN:
• Sumbernya
Alam (kerikil dan pasir alami) dan Buatan (bijih besi, terak tanur tinggi, fly ash)
• Beratnya
Berat=Vbeton > 2800kg/m3
Normal=2200 > Vbeton > 2500kg/m3
Ringan= Vbeton < 2000kg/m3
• Tekstur Permukaannya
Halus, berbutir, kasar, bentuk sarang lebah
• Bentuknya
Bulat, bersudut, pipih, pipih dan panjang, dsb
AGREGAT KASAR
Batuan beku
Batuan endapan
Batuan metamorf
Gradasi distribusi dari ukuran agregat melalui analisa saringan
Disajikan secara grafis dengan kurva gradasi
Step:
1. Pisahkan
2. Oven (110+-50C)
3. Timbang
4. Susun saringan
5. Masukkan benda uji
6. Letakkan di mesin pengguncang
7. Guncangkan sekitar 15 menit
8. Timbang isi dari tiap saringan
9. Hitung persentase yang tertahan terhadap berat awal uji yang akan disaring
JENIS GRADASI
Gradasi sela = jika ada ukuran yang tidak ada
Grasasi menerus = jika ukuran terdistribusi sempurna yang paling dicari
Gradasi seragam = jika ukuran hampir seragam
Modulus kehalusan jumlah persen kumulatif dari butir agregat yang tertinggL diatas suatu set saringan
Memberikan indikasi kemungkinan perilaku agregat dengan suatu kondisi tertentu (halus = 2,2-2,6; sedang = 2,6-2,9; kasar=2,9-3,2)
Pengaruh agregat terhadap beton
Memengaruhi kekuatan beton
Gradasi yang dibutuhkan yang menerus
Kekuatan agregat dipengaruhi lekatan antarpartikel, porositas agregat, dan komposisi
Kekuatan agregat pada umumnya lebih tinggi daripada kekuatan beton yang dihasilkan
UKURAN AGREGAT MAKS
1. Semakin besar semakin tidak butuh air, kekuatan meningkat
2. Agregat > 38,1mm daerah lekatan berkurang, terjadi penurunan kekuatan
3. Semakin solid agregat, semakin kecil kemungkinan untuk terabrasi
4. Semakin kuat beton, semakin kecil abrasinya
0 komentar:
Posting Komentar